Analisis Pengaruh Penambahan Seng (Zn) Terhadap Nilai Kekerasan Dan Fasa Paduan Tembaga-Seng (Cu-Zn) Melalui Proses Pengecoran
Abstract
Tembaga banyak digunakan di industri. Tembaga memiliki kekuatan tarik yang tinggi hingga 390 Mpa (N/mm ). Tembaga mempunyai sifat termal dan konduktivitas listrik yang baik, mudah ditempa, dapat didaur ulang, dan tahan korosi. Seng merupakan salah satu logam yang dapat dipadukan dengan tembaga . Seng banyak digunakan untuk coating anoda, memproteksi baja dari korosi, dan pengecoran. Paduan tembaga dan seng adalah kuningan (Cu-Zn). Material kuningan memiliki sifat tahan korosi, kekuatan tinggi, kemampuan mesin yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh penambahan seng terhadap kekerasan dan struktur mikro paduan tembaga seng dengan variasi penambahan seng sebesar 32,34,36 dan 38 persen berat (%b). Pengecoran dilakukan dengan meleburkan logam dalam tungku gas pada temperature 1200⁰C dan waktu penahanan 1 jam. Setelah itu logam cair didinginkan di dalam tungku gas. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektroskopi disperse energy sinar – X (EDS/EDX)., difraksi sinar-X (XRD), pengujian sifat kekerasan, dan metalografi. Sifat kekerasan paduan Cu-Zn menunjukkan peningkatan seiring penambahan Seng. Pengamatan metalografi menunjukkan struktur mikro fasa alfa dan beta. Semakin bertambahnya seng maka ukuran butir alfa akan mengalami penurunan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Astika, I Made. 2010. Pengaruh jenis pasir cetak dengan Zat pengikat bentonit terhadap sifat permeabilitas dan kekuatan tekan basah cetakan pasir ( sand casting)
Atsumi, Haruhiko., 2011. Fabrication and properties of High Strength Extruded Brass Using Elemental Mixture of Cu 4% Zn Alloy Powder and Mg particle. Graduate School of Engineering Osaka University, 2-1. Yamadaoka Suita, Osaka jepang.
Fan, C.H. 2010. Effects of the casting temperature on microstructure and mechanical properties of the Squeezecast Al,Zn,Mg,Cu alloy. College of materials Science and Engineering, humen University Changsha, PR China.
Mojaver, Reza, 2011. Relations between Cooling rate, Microstructure features and wear behavior in and – chill cast Zn – 27% Al alloy containing more than 2 % Cu. Tarbiat modares University, Departement of materials Engineering Iran.
Nugroho, Untung. 2010. Pengaruh Struktur Mikro dan kandungan karbon Pada kekerasan Coran Kuningan. Universitas Gunadarma.
Situmeang, Saut. 2010. Perancangan dan Pembuatan Alat Pemanas pada dapur Crucible untuk peleburan Al paduan dengan kapasitas 30 Kg. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Syaputra Herryan, 2011. Pembuatan Kelongsong Peluru menggunakan Cu-Zn 65 %-35%. Melalui metalurgi seerbuk dengan variasi temperatut sentering dan waktu tahan sentering terhadap modulus elastisitas sebagai metode alternative dari proses deep drowing. Teknik material dan metalurgi ITS.
Triharyo Wijaya, 2010. Analisis struktur paduan akibat pengaruh temperature pemanasan dan pendinginan terhadap sifat mekanik dan Espansi termal paduan Cu-Pb-Sn sebagai Bassing, FMIPA USU, Medan.
Wibisono, Mirza., 2009. Studi Pengaruh Temperatur dan Waktu pemanasan proses anil cepat terhadap besar butir, Mampuh bentuk plat, Difraksi sinar X dan kekasaran Plat kuningan 70/30. Teknik Metalurgi Universitas Indonesia Jakarta. ( UI
Hua dkk, 2011 dan Wei dkk, 2012, Perlakuan panas T6 yang diterapkan pada paduan Aluminium Al- -Mg (A356) dengan penambahan modifier meningkatkan kekuatan Tarik.
Wei dkk, 2012 dan Wahab dkk, 2013. Perlakuan panas T6 juga meningkatkan nilai kekerasan dan kekuatan Impak hasil cor.
Muhammad & Samuel, 2012. Pada proses solution heat treatment T6 pada paduan Al-Si-Mg, temperature pemanasan yang paling baik adalah pada temperatur 480 - 540⁰C.
Setiawan dkk,2012. Tingkat kekerasan paduan aluminium juga ditentukan oleh persentase unsur paduan yang ditambahkan.
Barnawal & mathur, 2013. Proses ini dapat diminimaliser terbentuknya cluster-cluster partikel penguat selama proses pengecoran karna dilakukan proses pengadukan sehingga penguat akan merata pada matriks aluminium yg memberi pengaruh kuat.
Hurtalova dkk, 2012. Temperatur pemanasan pada proses age hardening yang paling optimum kira- kira pada temperature 150-200⁰C.
Hosain dan Kurny (2013). Melaporkan bahwa temperatur aging yang paling baik untuk paduan Al-Si-Cu adalah pada 225⁰C.
Eidhed dan Widoonpun, 2015. Waktu penahanan yang pendek mempengarui nilai kekerasan yang baik dengan rentang waktu 1 – 2 jam.
DOI: https://doi.org/10.33857/patj.v5i2.797
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Muhammad Halim Asiri
License URL: http://creativecommons.org/licenses/by/3.0/
Journal Policies | Submissions | People | Information |
Editorial Office Department of Electrical Engineering :
Jl. Tun Abdul Razak, Paccinongang, Kec. Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan 90235 | Email : pa.techjournal@gmail.com
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 3.0 License