HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA
Abstract
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Masalah gizi pada balita didunia sekitar 165 juta anak yang berusia dibawa 5 tahun mengalami stunting dan negara Afrika dan Asia sekitar 90% kasusnya (Trihono, 2015). Tahun 2025 secara global sekitar 40% untuk menurunkan kasus stunting dimana tahun 2020 dari 171 juta turun menjadi 100 juta ditahun 2025. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Wundulako Kab. Kolaka Sulawesi Tenggara.Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional study.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua Balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Wundulako sebanyak 1.662 Balita dan Sampel dalam penelitian adalah balita yang berada di wilayah kerja Puskesmas Wundulako sebanyak 94 balita diambil dengan teknik purposive sampling. Insturmen yang digunakan yaitu menggunakan lembar ceklist dan pengukuran tinggi badan pada balita dan pemberian ASI Ekslusif. Variabel yang diteliti adalah pemberian ASI Ekslusif dan stunting pada balita. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan pemberian ASI ekslusif terhadap kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Wundulako Kab. Kolaka Sulawesi Tenggara berdasarkan hasil uji statistik Chi-Square Tests diperoleh nilai p=0.000 < ɑ = 0.05. Saran Disarankan bagi ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya karena stunting dapat di cegah dengan pemberian ASI ekslusif selama 6 bulan.
Keywords
References
Abdul Rahmat. (2020). Metodologi penelitian pendekatan multidisipliner. Gorontalo: Ideas Publishing.
Andi Elis. (2020). The Role of Presenting Exclusive Breastfeeding for The Prevention of Stunting Based on The Culture of Tudang Sipulung. STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan DOI: 10.30994/sjik.v9i2.461 ISSN: 2252-3847 (print); 2614-350X (online) Vol.9 No.2 November 2020 Page.1230-1237.
Andi Maryam, A. E. (2021). Analysis of Risk Factors affecting Stunting at Sub-District Health Center Galesong Takalar Regency.Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology. Apr-Jun2021, Vol. 15 Issue 2, p4606-4614. 9p.
Anisa, P. (2016). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-60 Bulan Di Kelurahan Kalibaru Depok Tahun 2012. Skripsi. Depok: FKM UI.
Atikah, Proverawati dan Erna. (2015). Ilmu untuk Keperawatan dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Atikah Rahayu. (2018). Study guide -stunting dan upaya pencegahannya bagi mahasiswa kesehatan masyarakat. Yogyakarta: CV Mine.
Choimaidi & Salamah.(2018).Pendidikan dan Pengajaran : Strategi pembelajaran sekolah. Penerbit : Gramedia Widiasarana Indonesia.
Data Sekunder Puskesmas Wundulako. (2021). Data jumlah kunjungan balita dan balita stunting tahun 2019,2020 dan 2021.
Dinas Kesehatan Kabupaten Kolaka. (2019). Data Balita Stunting Tahun 2018 dan 2019.
Elisabeth, S.W. (2017). Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustakabarupress.
Erik , Abdul Rohman. (2020). Stunting Pada Anak Usia Dini (Study Kasus di Desa Mirat Kec Lewimunding Majalengka. Etos :Jurnal Pengabdian Masyarakat, Volume 2 (1), Tahun 2020.
Fikawati S, Syafiq A. (2015). Kajian implementasi kebijakan ASI eksklusif dan IMD di Indonesia. Makala Kesehatan.
Hanum Marimbi. (2015). Tumbuh Kembang, Status Gizi, dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2015). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Selemba Medika.
Irfannuddin. (2019). Cara sistematis berlatih meneliti: Merangkai sistematika peneliti kedokteran. Jakarta timur: Rayyana komunikasindo.
Izzati, I.S. (2016). Hubungan Jenis Kelamin, Usia dan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting Anak di RSUD Tugurejo Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Kementerian Kesehatan RI. (2015). Indikator Kinerja Gizi Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Buku Saku Pemantauan Status Gizi dan indikator Kinerja Gizi Tahun 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Pedoman Proses Asuhan Gizi Puskesmas: Jakarta. Kementrian Kesehatan RI.
Kemenkes. (2018). Cegah Stunting itu Penting. Jakarta: Kemenkes RI.
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Laporan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019.Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Kementerian RI tahun 2020.
Lailatus Sa’a dah. (2021). Metode penelitian ekonomi dan bisnis. Jombang: LPPM Universitas KH.A.
Lainua, M.Y.W. (2016). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Balita Stunting di Kelurahan Sidorejo Kidul salatiga. Skripsi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Linda. (2019). ASI eksklusif. Cilacap: Yayasan Jamiul Fawad
.
Merryana Adriani, dan Bambang Wirajatmadi. (2016). Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:Prenadamedia Group.
Mufdlilah. (2017). Buku Pedoman Pemberdayaan Ibu Menyusui pada Program ASI Eksklusif. Yogyakarta.
Mugianti, S. (2018). Faktor penyebab anak Stunting usia 25-60 bulan di Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Jurnal Ners dan Kebidanan. Vol. 5. No. 3. Desember 2018. Hlm. 268–278.
Ni’mah, C. & Muniroh, L. (2015). Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan dan Pola Asuh Ibu dengan Wasting Dan Stunting Pada Balita Keluarga Miskin. Jurnal Media Gizi Indonesia. Vol. 10. No. 1. Hlm: 84-90.
Rahman. (2017). Pengetahuan, sikap dan praktik pemberian ASI ekslusif di Wilayah Kerja Puskesmas Jumpandang Baru kecamatan Tallo Kota Makassar. Universitas Hasanuddin Makassar .Skripsi.
Rahayu Widaryanti.(2020). Pemberian makan dan bayi. Yogyakarta : Deepublish
Riset Kesehatan Dasar. (2018). Laporan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Kementerian RI tahun 2018.
Riset Kesehatan Dasar Provinsi Sulawesi Tenggara. (2018). Laporan Riset Kesehatan Dasar Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2018.Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Kemneterian RI tahun 2019.
Rohman. (2015). Memahami Pendidikan dan Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: LaksBang Mediatama. Depdiknas.
Selasih. (2021). Kandungan dan manfaat ASI. Manajemen laktasi berbasis evidence based. Sebatik.
Soetjiningsih. (2015). Tumbuh kembang anak.Jakarta :EGC.
Sr. Anita Sampe, SJMJ, Rindani Claurita Toban, Monica Anung Madi. (2020). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada hhttps://akper-sandikarsa.e-journal.id/JIKSH Vol 11, No, 1, Juni 2020, pp;448-455 p-ISSN: 2354-6093 dan e-ISSN: 2654-4563 DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.314.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R&D. Bandung: IKAPI.
Supariasa, I.D.N., Bakri, B., dan Fajar, I. (2016). Penilaian Status Gizi (Edisi 2).Jakarta: EGC.
Susilowati, Kuspriyanto. (2016). Gizi dalam Daur Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama.
Trihono. (2015). Pendek (stunting) di Indonesia, masalah dan solusinya.Jakarta: Balitbangkes.
Toto Aminoto.2020. Mahir Statistik dan SPSS. Penerbit Edu Publisher
Waryana. (2015). Gizi reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Welasasih, DB dan R. Bambang Wirjatmadi. (2016). Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita Stunting. The Indonesian Journal of Public Health: Vol 8 (3): 99-104.
Wiyogowati, Cita. (2016). Kejadian Stunting pad Walker SP, Chang SM, Powell CA, Simonoff E, McGregor SM, Early Childhood Stunting Is Associated with Poor Psychological Functioning in LateAdolescence and Effects Are Reduced by Psychosocial Stimulation, Journal Nutrition. 137: 2464–2469 Anak Berumur Dibawah Lima Tahun (0-59 Bulan) di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 (Analisis Data Riskesdas 2010) [Skripsi]. Depok: Universitas Indonesia.
DOI: https://doi.org/10.33857/jns.v7i1.702
Refbacks
- There are currently no refbacks.
View My Stats
Editorial office:
Jalan Tun Abdul Razak, (Hertasning Baru), Poros Makassar-Gowa,Kode pos 92113, Sulawwesi Selatan, INDONESIA
Telpon: 0411-8225111, 0411-8225112, 0411-822113
Email: upa@patria-artha.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.