Health Education, Resiko Pernikahan Dini Terhadap Stunting Di Lingkungan Songkolo Kelurahan Borongloe Kecamatan Bontomarannu Kabupaten Gowa
Abstract
Pernikahan merupakan hal yang sudah lazim dijalani oleh setiap pasangan laki-laki dan wanita untuk itu di perlukan persiapan yang mantap baik secara fisik maupun psikis. Berdasarkan hasil kajian diperoleh bahwa jika menikah pada usia muda dan mengalami kesulitan dalam rumah tangganya, maka akan banyak memunculkan permasalahan seperti kekerasan dalam rumah tangga, kematian ibu dan bayi karena belium waktunya melahirkan, banyak bayi yang di buang karena belum siap menjadi seorang ayah maupun ibu, pertengkaran dalam rumah tangga dan masih banyak kasus lainnya.Tujuan orang tua mereka untuk membantu meringankan perekonomian keluarga daripada melanjutkan sekolah ke jenjang lebih tinggi. Ketiga, faktor hamil diluar nikah. Maksud keluarga yang menikahkan putranya yang sudah hamil ini agar masyarakat tidak mengetahui perbuatan tabu tersebut.Suatu permasalahan yang masih di temui di lingkungan songkolo Kabuapten Gowa, ialah kasus resiko pernikahan dini terhadap stunting oleh karena itu tim pengabdian masyarakat Bersama mahasiswa universitas patria artha makassar, Fakultas Kesehatan prodi keperawatan menganggap perlu adanya sosialisasi di lingkungan songkolo kabupaten gowa bahaya resiko pernikahan dini terhadap stunting. Harapan dilaksanakannya kegiatan tersebut memberikan edukasi bahaya pernikahan dini yang dapat menimbulkan berbagai dampak negative salah satunya yaitu melahirkan bayi dengan resiko terkena stunting.Program pengabdian masyarakat berupa edukasi mengenai bahaya pernikahan dini di lingkungan songkolo Kabupaten Gowa dilaksanakan menggunakan metode sosialisasi. Secara umum Lingkungan Songkolo memiliki tingkat pengetahuan tentang pernikahan dini dengan kategori cukup. Edukasi pernikahan dini dalam upaya pencegahan stunting sehing ga pengetahuan di Lingkungan Songkolo semakin meningkat. Perlu adanya kegiatan pembinaan terkait peran serta masyarakat dalam edukasi pernikahan dini dan bidang kesehatan pada wanita yang belum berusia 21 tahun agar menunda kehamilannya. Selain itu adanya pemeriksaan rutin saat Ibu hamil pertama maupun hamil selanjutnya di posyandu atau ke tenaga kesehatan terdekat, selalu menjaga kebersihan hidup dan lingkungannya, selalu memperhatikan dan mengkonsumsi makanan bergizi agar stunting dapat di cegah semaksimal mungkin dalam masyarakat
Kata Kunci, Pernikahan, stunting, edukasi kesehatan,
Full Text:
37 - 41References
Ayu Lintang Metasari, Y. I. (2022). SOSIALISASI BAHAYA PERNIKAHAN DINI SEBAGAI UPAYA KONVERGENSI PENCEGAHAN STUNTING DI SMA NEGERI 1 NGORO. Jurnal BUDIMAS (ISSN:2715-8926), VOL. 04.
Darmin, W. D. (2023). Risiko Pernikahan Dini dan Konvergensi Pencegahan Stunting Pada Remaja di Desa Karampi Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) , 2745 4053.
Nur Khosiah, A. D. (2022). Edukasi Pernikahan Dini dalam Upaya Pencegahan Stunting pada Jam’iyah Muslimat Al-Barokah. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, Vol 4 No 2 2022
DOI: https://doi.org/10.33857/pajoco.v3i2.781
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Patria Artha Journal of Community (PKM)
View My Stats
Editorial Office
Jl.Tun Abdul Razak (Hertasning Baru), Poros Makassar - Gowa Kode Pos 92113, Sulawesi Selatan, Indonesia. Email : pajoco@patria-artha.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.